Jumat, 03 Juni 2011

PLAYSTATION

1.1 Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Playstation. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni ibu Sulastri yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.


1.2 Pembahasan
Siapa tak kenal Playstation (PS)? Konsol permainan grafis produksi raksasa elektronik asal Jepang, Sony, itu digemari di seantero dunia. Dibalik semua itu, tak banyak yang tahu bahwa seorang bernama Ken Kutaragi menjadi orang yang paling bertanggung jawab membentuk ‘generasi Playstation’.
Terlahir di Tokyo pada 8 Agustus 1950, keadaan sosial Kutaragi tergolong biasa saja. Mereka hidup dengan mengelola bisnis sendiri, sebuah pabrik percetakan di pabrik kota itu. Sejak kecil Kutaragi sudah mengembangkan kemampuan mekaniknya di pabrik tersebut, sepulang sekolah.
Kutaragi dikenal sebagai siswa berotak encer. Dengan kecerdasan seperti itu, mudah saja bagi Kutaragi mendapatkan pekerjaan di Sony, usai menyandang gelar insinyur elektronika. Di perusahaan itu reputasi Kutaragi meroket. Ia dikenal sebagai problem solver yang luar biasa. Proyek-proyek yang ditanganinya pun selalu berhasil gemilang, termasuk proyek penciptaan liquid crystal plays (LCDs) serta kamera digital.
Ketertarikannya menciptakan konsol permainan berawal pada akhir 1980-an. Suatu hari, dia menyaksikan puterinya memainkan sebuah Famicom. Nalurinya mencium potensi bisnis video games. Sayang, saat itu eksekutif Sony kurang tertarik. Semangat Kutaragi yang membuncah untuk menciptakan video games pun bertepuk sebelah tangan.
Namun, kreatifitas Kutaragi itu tercium Nintendo – perusahaan konsol permainan yang kini menjadi pesaing nomor satu Sony. Saat Nintendo memintanya untuk mencipta sebuah chip, Kutaragi tak kuasa menolak.
Diam-diam, Kutaragi mengerjakan proyek rahasia untuk Nintendo. Didesainnya chip SPC700. Sayang, pihak Sony mencium hasil kerja itu. Kutaragi nyaris dipecat, seandainya CEO Sony. Norio Ohga, tidak turun tangan. Dia bahkan meminta Kutaragi menyelesaikan tugas sampingannya itu.
Kutaragi terus meminta Sony membiayai riset pembuatan Super NES CD – teknologi yang diaplikasi untuk PS. Saat ambisi itu diragukan kalangan eksukutif Sony, sekali lagi Norio Ohga mendukungnya. Pada tahun 1990-an, akhirnya Sony secara resmi meluncurkan produk PS.
Tak perlu waktu lama, PLayStation segera terkenal dan mendatangkan banyak duit untuk Sony. Hingga 18 Mei 2004 saja, Sony telah memproduksi 100 juta PS. Sukses itu pula yang menjadikan KUtaragi presiden Sony Computer Entertainment pada 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar